Langsung ke konten utama

TITIK TERENDAHNYA KEHIDUPAN

*UNTUK DIRENUNGKAN* *TITIK TERENDAHNYA KEHIDUPAN* Yang hari ini baik, belum tentu besok tetap baik. Yang hari ini buruk, belum tentu esok tetap buruk.  Jika ada yang jelek, yang jelek itu masa lalunya. Tapi masa depannya masih suci. Maka, jangan pernah putus asa kepada diri sendiri jika belum bisa jadi baik.. Dan jangan mudah merendahkan orang lain yang hari ini masih belum baik. Karena kita tak pernah tahu apa yang terjadi dengan takdirnya esok hari. Orang yang hari ini kita hina dan kita anggap buruk, bisa jadi suatu saat.. kau membutuhkan bantuannya. Berbaik sangkalah. Karena, seburuk-buruk keadaan manusia itu, adalah ketika ia menjauh dari Rabb-nya.  Tak peduli apakah ia sedang senang atau susah. Sedang kaya atau miskin.  *Begitu seorang hamba menjauh dari Allah Azza wa Jalla, di situlah keburukan yang sebenarnya terjadi. Dan itulah titik terendahnya kehidupan.* *Ustadz Zulfa Agung Kurniawan* ┈••✾•◆🕷◆•✾••┈

Perang salib dalam lintasan sejarah

 MAKALAH

PERANG SALIB DALAM DALAM LINTASAN SEJARAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu :

Drs. Sarkim Miharja, M.Ag.



Disusun Oleh:

Aldi Yusuf

Muhammad Husni

Zulfa Agung Kurniawan

Fikri Alamsyah Faturohman

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS STAI YAMISA

KABUPATEN BANDUNG

2022


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perang Salib adalah sebutan bagi perang-perang agama di Asia Barat dan Eropa antara abad ke-11 sampai abad ke-17, yang disokong dan adakalanya diarahkan oleh Gereja Katolik. Perang Salib berbeda darikonflik-konflik keagamaan lainnya karena orang-orang yang ikut serta dalam perang ini meyakini perjuangan mereka sebagai laku silih demi beroleh ampunan atas dosa-dosa yang sudah mereka akui. Ruang lingkup istilah Perang Salib pun masih menjadi pokok perdebatan. Ada sejarawan yang berpendapat bahwa hanya ziarah-ziarah bersenjata ke Yerusalem sajalah yang dapat disebut Perang Salib, tetapi ada pula sejarawan yang berpandangan bahwa Perang Salib adalah semua kampanye militer Katolik dengan iming-iming pahala rohani bagi orang-orang yang ikut berjuang, atau segala macam "perang suci" Katolik, atau setiap perang yang dicetuskan pihak Katolik dengan iming-iming pahala rohani sebagai ciri utama. Perang Salib yang paling terkenal adalah perang-perang perebutan Tanah Suci melawan kaum Muslim di kawasan timur Mediterania antara tahun 1096 sampai tahun 1271. Sejak abad ke-12, ada pula Perang Salib melawan orang Moro Iberia, Perang Salib melawan Kekaisaran Turki Utsmaniyah, dan Perang Salib untuk maksud-maksud lain, termasuk untuk memerangi kaum pagan, memberantas kaum bidah, dan menuntaskan silang sengketa di antara pihak-pihak yang sama-sama beragama Kristen Katolik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari Perang salib?

2. Apa penyebab terjadinya perang salib?

3. Apa dampak dari perang salib?

4. Siapa saja tokoh di balik perang salib?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian perang salib
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya perang salib
3. Untuk mengetahui dampak dari perang salib
4. Untuk mengetahui tokoh-tokoh saat perang salib


BAB II
PEMBAHASAN
A. Perngertian Perang Salib
Perang Salib adalah serangkaian pertempuran antara kekuatan Eropa melawan kekuatan muslim pada abad pertengahan. Kampanye militer yang berlangsung hampir dua abad ini diprakarsai, didukung, dan diarahkan oleh Gereja Katolik Roma. Perang Salib merupakan salah satu perang paling dikenal sepanjang sejarah. Perang ini tak hanya ditujukan untuk memperebutkan kota suci, 
Yerusalem, namun secara tersirat dianggap sebagai perang suci antara dua agama besar, yaitu Islam dan Kristen.

Perang Salib adalah Gerakan umat Kristen di Eropa yang memerangi umat Muslim di Palestina secara berulang-ulang mulai abad ke-11 sampai ke abad ke-13, dengan tujuan untuk merebut Tanah Suci dari Kekuasaan 
Kaum Muslim dan mendirikan Gereja dan Kerajaan Latin di Timur.

Perang Salib yang paling terkenal terjadi antara 1095 dan 1291 di Timur Dekat, dimana tentara Kristen Eropa berusaha untuk merebut 
kembali kota Yerusalem dari kekuasaan Islam.
B. Penyebab Terjadinya Perang Salib
Perang Salib merupakan sebuah perang besar yang terjadi karena dipicu oleh beberapa faktor penting yang saling berkaitan. Secara garis besar, ada faktor-faktor yang memicu terjadinya Perang Salib, di antaranya faktor agama, faktor politik, faktor sosial, dan faktor ekonomi.
1. Faktor Agama
Semuanya bermula ketika Dinasti Turki Seljuk berhasil menggantikan kekuasaan Khalifah Fatimiyah di wilayah Yerusalem 
pada 1070. Sebagai pemimpin baru wilayah itu, Dinasti Turki Seljuk mulai menerapkan kebijakan baru yang oleh umat Kristiani dari Eropa sangat membatasi kebebasan beribadah mereka.

Banyak peziarah Eropa yang mengeluhkan kebijakan tersebut ketika mereka kembali ke Eropa. Hal tersebut menjadi salah satu faktor tercetusnya kampanye Perang Salib yang bertujuan untuk merebut kembali Jerusalem dari tangan otoritas Muslim yang tengah berkuasa.

2. Faktor Politik
Kekalahan Bizantium pada 1071 oleh Dinasti Turki Seljuk telah membuat kerajaan itu kehilangan wilayah kekuasaannya di Asia Kecil. 
Semangat rakyat Eropa kemudian dimanfaatkan oleh kaisar Bizantium, Alexis Commenus, untuk membalaskan dendamnya dan merebut wilayah yang pernah dikuasainya itu. Commenus kemudian mengirimkan pesan kepada Paus Urbanus II agar bersedia membantu 
Bizantium, dan sebagai gantinya mereka akan mengirim banyak pasukan kerajaan untuk membantu Perang Salib.
Di samping jatuhnya wilayah Asia Kecil dalam kekuasaan orangorang Muslim, Eropa pun mulai khawatir dengan munculnya banyak kekuatan kerajaan Islam yang akan mengancam keberadaan orangorang Eropa.
Para penguasa di Eropa mulai khwatir dengan kebangkitan kekuatan dari timur itu akan mengganggu kestabilan negara-negara di wilayah barat, khususnya Eropa. Mereka beranggapan harus segera menghentikan pergerakan orang-orang Muslim jika mereka tidak ingin kekuasaannya terganggu.

3. Faktor Sosial
Banyak di antara para relawan yang ikut Perang Salib berasal dari kalangan rakyat jelata yang tidak memiliki status terpandang di tempat asalnya, atau bahkan mereka yang tidak memiliki pekerjaan.

Mereka beranggapan dengan mengikuti Perang Salib, status sosial mereka akan meningkat. Selain itu juga mereka berharap kesejahteraan keluarga mereka akan ikut naik dan lebih diperhatikan oleh penguasa setempat sebagai balasan dari keikutsertaannya dalam Perang Salib.

4. Faktor Ekonomi
Sedangkan untuk faktor ekonomi Perang Salib dilatarbelakangi oleh posisi para pedagang Eropa yang mulai terancam oleh para pedagang Muslim. Sebagaimana diketahi, pada abad ke-10 para saudagar Muslim menguasai hampir seluruh jalur perdagangan di Laut Tengah.

Hal itu tentunya sangat menghambat perkembangan perdagang untuk wilayah Eropa. Sehingga para perdagang Kristen Eropa sangat mendukung dilakukannya Perang Salib. Mereka kemudian bersedia menjadi penyokong dana pada rangkaian eksepdisi para tentara Perang Salib ke wilayah Jerusalem.

C. Dampak Perang Salib
Perang Salib/ Perang Suci antara orang-orang Eropa melawan Turki Seljuk dan orang-orang Arab membawa dampak bagi sejarah dunia yaitu terputusnya jalur perdagangan Asia dan Eropa.
Dampak lain Perang Salib adalah Jalur perdagangan Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya Konstantinopel, maka para pedagang Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung. Dampak dari perang salib terhadap umat islam membuat beberapa 
kebudayaan islam hilang dan beberapa kerajaan islam mengalami kemunduran.
Sedangkan dampak dari perang salib terhadap umat kristen adalah mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

D. Tokoh-tokoh Penting saat terjadinya perang salib

1. Salahuddin Al-Ayyubi
Salahuddin Ayyubi adalah seorang jenderal dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak saat ini). Ia mendirikan Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekkah Hejaz dan Diyar Bakr. Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada saat ia berperang melawan Tentara Salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama. Ia memberikan catatan kaki dan berbagai macam penjelasan dalam kitab hadits Abu 
Dawud, ia adalah orang yang berhasil menaklukan Yerussalem.

2. Richard The Lion Heart
Richard I (6 September 1157 – 6 April 1199) adalah raja Inggris antara tahun 1189 sampai 1199. Ia sering juga dijuluki Richard si Hati Singa (Inggris: Lion heart, Perancis: Cœur de Lion) karena keberaniannya. Ia adalah anak ketiga dari Henry II dari Inggris, dan merebut tahta Inggris dari ayahnya dengan bekerja sama dengan Phillip II dari Perancis pada tahun 1189. Richard I terkenal sebagai salah satu tokoh dalam Perang Salib, di mana salah satu keberhasilannya dalam perang tersebut adalah merebut Siprus untuk mendukung pasukan Perang Salib. setelah sampai di Acre Richard kemudian merebut Kota Acre pada tahun 1191 dan kemudian Richard mulai mengarahkan pasukannya untuk menyerbu Yerusalem. Pasukan Richard berjalan melalui garis pantai antara kota Acre dan Jaffa, ketika perjalanan menuju Kota Jaffa pasukan Richard dihadang pasukan Saladin dan terjadilah pertempuran di dekat kota Arsuf yang dimenangkan Richard dan memaksa Saladin mundur ke Yerusalem untuk bertahan. Richard akhirnya memasuki kota jaffa tanpa perlawanan karena kota sudah dibakar oleh Saladin.

3. Barbarossa
Friedrich I Barbarossa[1] (1122 – 10 Juni 1190) adalah seorang Raja Jerman yang dipilih di Frankfurt pada tanggal 4 Maret 1152 dan dimahkotai di Aachen pada tanggal 9 Maret, dimahkotai sebagai Raja Italia di Pavia tahun 1154, dan dimahkotai sebagai Kaisar Kekaisaran Romawi Suci oleh Paus Adrianus IV tanggal 18 Juni 1155. Ia dimahkotai sebagai Raja Burgundi di Arles pada tanggal 30 Juni 1178.

4. Dracula
Dracula yang selama ini digambarkan sebagai tokoh fiktif sebagai makhluk penghisap darah ternyata memang ada pada zaman Perang Salib, tetapi bukan sebagai kelelawar atau semacamnya yang digambarkan oleh Bram Stoker dalam bukunya, dia adalah makhluk kejam penyula rakyatnya. Pada waktu itu dia membantai lebih dari 10 ribu orang muslim, oleh karena itu dia diburu oleh Sultan Mehmed II. 

Akhirnya dia dipenggal di Danau Snagov. Jasadnya dikuburkan disana 
tetapi kepalanya di bawa ke Turki, setelah diteliti ternyata jenazahnya tidak ada.

5. Muhammad Al-Fatih
Sultan Mehmed II nama aslinya adalah Muhammad Al-Fatih, dia menjadi Sultan Turki dan berhasil menaklukan Konstantinopel lewat aksinya yang sangat terkenal yang dikenal sebagai "Kapal yang Berlayar di Daratan" pada waktu itu dia memerintahkan prajurit untuk memindahkan kapalnya melewati gurun. Dia pula orang yang bermasalah dengan Dracula.

6. Baldwin IV
Baldwin IV (1161-16 Maret 1185), dengan julukan Kusta atau Lepra, anak Amalric I dari Yerusalem. Istri pertamanya, Agnes dari Courtenay, menjadi raja Yerusalem 1174-1185. Baldwin lahir di Yerussalem, separuh hidupnya dia jalani menghadapi penyakit lepra, dan pada tahun 1185 akhirnya dia meninggal karena penyakit yang di deritanya itu.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perang salib adalah kumpulan gelombang dari pertikaian agama yang bersenjata yang dimulai oleh kaum Kristen, dengan tujuan untuk menguasai kembali Yerussalem dan "Tanah Suci" dari kekuasaan kaum Muslim, awalnya diluncurkan sebagai jawaban atas permintaan dari kekaisaran Bizantium yang beragama Kristen Ortodoks Timur untuk melawan ekspansi dari Dinasti Seljuk yang beragama Islam ke Anatolia. Perang Salib ini juga dipengaruhi faktoragama, politik dan ekonomi. Beberapa tokoh yang terkenal dalam Perang Salib ini adalah AbuAli Mansur Tariqul Hakim, Kilij Arsalan, Imaduddin Zanky, Nuruddin Mahmud, AsaduddinShirkuh, Hasan Al-Sabbah, Shalahuddin al-Ayyubi, Al-Malik al-Adil Syaifudin, Al-Malik al-Kamil Muhammad, Al-Malik al-Zhahir Baybar, Paus Urbanus II, Petrus Hermit, Bohemond I,Alexius I Comnenus, Robert II of Flander, Godfrey de Bouillon, Guy de Lusignan, BaldwinIV, Richard the Lion Heart, Frederick II, Paus Innocent III, Edward I, Vlad Dracula.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Salibhttps://kumparan.com/potongan_nostalgia/faktor-faktor-yang-melatarbelakangiterjadinya-perangsalib21dM5TZ6WK/2https://uinmalang.ac.id/r/131101/perang-salib.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip dasar Fiqih

 MAKALAH PRINSIP DASAR FIQIH Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih Dengan Dosen Pengampu: Lalan Jaelani, M.Pd. Disusun Oleh : Zulfa Agung Kurniawan  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS SEKOLAH TINGGI AGAM ISLAM YAMISA  BANDUNG 2022 BAB I  PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fiqih atau Hukum Islam merupakan salah satu bidang studi Islam yang paling dikenal oleh masyarakat. Hal ini antara lain karena Fiqih terkait langsung dengan kehidupan masyarakat. Dari sejak lahir sampai dengan meninggal dunia manusia selalu berhubungan dengan Fiqih. Fiqih adalah pengetahuan tentang hukum syara yang bersifat amaliyah yang diperoleh dari dalil-dalil terperinci. Keadaan Fiqih yang demikian itu nampak inheren atau menyatu dengan misi agama Islam yang kehadirannya untuk mengatur kehidupan manusia agar tercapainya ketertiban dan keteraturan, dengan Rasulullah SAW. sebagai aktor utamanya yang melaksanakan aturan-aturan hukum tersebut. Karena wahyu, yaitu cara memperoleh dan men

Islam rahmatan lil'alamin

Ceramah singkat bersama Ust.Zulfa Agung Kurniawan Sebuah  ceramah  tentang  Islam Rahmatan lil ‘Alamin  yang disampaikan pada  Kamis Pagi, 29 September 2022 , pukul 10:00-11:00 WIB  oleh Ustadz Zulfa Agung Kurniawan .  Di zaman sekarang ini adalah zaman globalitas di dalamnya mengandung keherananan bin kebingungan, sehingga kita perlu sadari bahwa salah satu fenomena di antara dasar agama  Islam , salah satu perkara yang relevan, yaitu tentang bahwasanya  Islam datang sebagai  rahmatan lil ‘alamin . Pembahasan ini diangkat dikarenakan keadaan yang genting, sehingga para ahli ilmu (ulama) berkewajiban untuk menjelaskan masalah ini karena kaum Muslimin secara umum dan negara-negara Islam menghadapi salah satu fitnah, yaitu munculnya orang-orang yang mencemarkan nama baik Islam, maka sudah menjadi kewajiban bagi kami sebagai bagian dari pada orang yang mengemban amanah ilmu untuk menyampaikan masalah ini demi membersihkan nama baik Islam. Termasuk perkara yang perlu kami sampaikan tentang

TUNGGULAH JALAN KELUAR DARI ALLAH

*LENTERA FAJAR* _*بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ*_  _*السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ*_ *TUNGGULAH JALAN KELUAR DARI ALLAH* *Said bin Abdul Aziz rahimahullah berkata:* _*“Apabila engkau menghadapi suatu masalah yang engkau tak sanggup untuk mengubahnya, maka BERSABARLAH. Tunggulah jalan keluar dari Allah.”*_ *Di antara ibadah yang paling agung adalah menunggu jalan keluar dari Allah ﷻ dengan hati yang senantiasa berbaik sangka kepada-Nya.* *Allah ﷻ berfirman:* { وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا } _*“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.”*_ [QS. Ath-Thalaq : 2] *Ya Rabbana*... *Jadikan segala urusan kami berakhir dengan baik.Dan lindungi kami dari bencana dunia dan azab Akhirat.* *Aamiin Yaa Mujibbassaa'illin*  *وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ* Ustadz Zulfa Agung Kurniawan 🕷